Semua Artikel
Diposting pada 18 Maret 2025

Apa itu DevOps? Simak Penjelasan Lengkapnya

By Khafid Ilham - Creator
Penulis

Apa Itu DevOps?

DevOps adalah pendekatan yang menggabungkan pengembangan perangkat lunak (development) dengan operasional (operations) untuk meningkatkan kolaborasi, efisiensi, dan kualitas perangkat lunak. Dengan DevOps, pengembangan dan operasional bekerja lebih sinergis guna mempercepat proses pengembangan dan perbaikan sistem.

Sejarah DevOps

Konsep DevOps pertama kali muncul pada tahun 2007 ketika Patrick Debois, seorang pakar teknologi asal Belgia, mengangkat permasalahan dalam perbedaan antara tim development dan tim operations. Sejak saat itu, DevOps berkembang pesat, terutama setelah tahun 2009 ketika konferensi pertama mengenai DevOps diselenggarakan secara global. Di Indonesia sendiri, pemanfaatan DevOps semakin meluas seiring dengan transformasi digital di berbagai sektor industri.

Pengertian DevOps

DevOps merupakan integrasi erat antara tim development dan tim operations yang bertujuan untuk mempercepat siklus pengembangan dan pengiriman aplikasi. Prinsip utama DevOps adalah otomatisasi dan kolaborasi yang lebih erat antara kedua tim guna meningkatkan efisiensi serta efektivitas dalam mengembangkan dan mengelola sistem.

Salah satu kunci dari pendekatan DevOps adalah membangun kondisi di mana tim development dapat bekerja dengan cepat dalam merancang dan mengembangkan aplikasi, sementara tim operations dapat memastikan stabilitas dan keamanan sistem yang dihasilkan.

Tujuan DevOps

Secara umum, DevOps bertujuan untuk:

  1. Meningkatkan kolaborasi antara tim development dan tim operations.

  2. Mempercepat proses pengembangan perangkat lunak.

  3. Meningkatkan efisiensi dalam siklus pengembangan aplikasi.

  4. Memperbaiki kualitas perangkat lunak dengan deteksi dan perbaikan bug lebih cepat.

Tools dalam DevOps

Untuk mendukung koordinasi dalam implementasi DevOps, terdapat berbagai tools yang dapat digunakan. Salah satunya adalah Source Code Management (SCM) yang memungkinkan tim development mengelola kode dengan lebih sistematis. Contoh produk SCM yang populer meliputi Git, yang digunakan dalam layanan seperti GitHub, GitLab, dan Bitbucket.

Namun, SCM saja tidak cukup untuk menghubungkan development dan operations. Oleh karena itu, diperlukan tambahan tools seperti Product Management Software guna membantu mengatasi berbagai tantangan dalam proses development.

Kegiatan dalam DevOps

DevOps mencakup berbagai kegiatan penting untuk memastikan efisiensi dan efektivitas dalam pengembangan perangkat lunak, di antaranya:

  1. Continuous Integration (CI) – Proses otomatisasi yang memungkinkan developer menggabungkan perubahan kode ke dalam repository secara berkala dan diuji secara otomatis.

  2. Continuous Delivery (CD) – Proses otomatisasi yang memungkinkan perubahan kode diterapkan ke lingkungan produksi dengan cepat dan aman.

  3. Continuous Development – Pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara berkelanjutan dengan perubahan kecil tetapi sering.

  4. Configuration Management – Proses manajemen dan pemeliharaan konfigurasi sistem secara otomatis.

  5. Infrastructure as a Code (IaC) – Praktik mendefinisikan dan mengelola infrastruktur secara otomatis menggunakan kode, sehingga memudahkan deployment dan skalabilitas.

  6. Logging & Monitoring – Metode pengawasan performa sistem untuk mendeteksi masalah lebih awal.

  7. Prototyping, Development, and Software Integration – Membuat dan mengembangkan prototipe perangkat lunak sebelum digunakan secara penuh.

  8. Code Analysis and Detailed Review Communication – Proses menganalisis serta melakukan review kode secara berkala untuk peningkatan kualitas perangkat lunak.