Semua Artikel
Diposting pada 12 Maret 2025

Apakah Mahasiswa IT Diwajibkan Membuat Aplikasi Supaya Lulus Perguruan Tinggi?

By Khafid Ilham - Creator
Penulis

Apakah Mahasiswa IT Wajib Membuat Aplikasi untuk Lulus?

Perubahan Kebijakan Kelulusan Mahasiswa IT

Selama bertahun-tahun, mahasiswa jurusan Teknologi Informasi (IT) di perguruan tinggi di Indonesia diwajibkan untuk membuat skripsi sebagai syarat kelulusan. Dalam banyak kasus, skripsi mahasiswa IT sering kali berbentuk pengembangan aplikasi, baik itu berbasis web, mobile, atau sistem berbasis teknologi lainnya. Hal ini bertujuan untuk menguji kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari selama masa studi.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul perdebatan mengenai apakah pembuatan aplikasi harus menjadi standar utama bagi kelulusan mahasiswa IT. Tidak semua mahasiswa IT tertarik atau memiliki keahlian dalam pengembangan perangkat lunak. Beberapa lebih fokus pada bidang lain seperti keamanan siber, data science, analisis sistem, atau bahkan manajemen proyek teknologi informasi

Kebijakan Baru dari Kemendikbud Ristek

Menanggapi berbagai permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) baru-baru ini mengeluarkan kebijakan yang lebih fleksibel mengenai syarat kelulusan mahasiswa. Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, menjelaskan bahwa skripsi tidak lagi menjadi satu-satunya jalur kelulusan. Sebagai gantinya, perguruan tinggi diperbolehkan memberikan alternatif lain seperti proyek, prototipe, atau tugas akhir yang disesuaikan dengan kompetensi dan kebutuhan mahasiswa.

Hal ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa IT untuk lebih bebas menentukan jalur kelulusan mereka. Mahasiswa tidak lagi harus terpaku pada pembuatan aplikasi, melainkan dapat mengembangkan proyek sesuai dengan bidang yang diminati. Misalnya, mahasiswa yang lebih tertarik dengan analisis data dapat menyusun proyek berbasis data mining, sedangkan mahasiswa yang ingin fokus pada keamanan informasi dapat mengembangkan studi tentang audit keamanan siber.

Dampak dan Tantangan Implementasi Kebijakan

Perubahan kebijakan ini tentu membawa dampak positif bagi mahasiswa IT, karena mereka dapat menyelesaikan studi dengan cara yang lebih sesuai dengan kemampuan dan minat mereka. Beberapa manfaat dari kebijakan ini antara lain:

  1. Fleksibilitas Akademik – Mahasiswa tidak lagi harus membuat aplikasi jika mereka merasa bidang lain lebih relevan dengan karier yang ingin mereka jalani.

  2. Inovasi dalam Proyek Akhir – Mahasiswa dapat mengembangkan solusi teknologi yang lebih luas, tidak hanya dalam bentuk aplikasi, tetapi juga riset berbasis teknologi lainnya.

  3. Relevansi dengan Dunia Kerja – Dunia kerja IT sangat luas dan tidak hanya berkisar pada pengembangan aplikasi. Dengan adanya kebijakan ini, mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tantangan karier sesuai dengan spesialisasi yang mereka pilih.

Namun, kebijakan ini juga memiliki tantangan dalam implementasinya. Beberapa perguruan tinggi mungkin masih belum siap dengan sistem penilaian yang lebih fleksibel. Selain itu, mahasiswa juga perlu lebih aktif dalam menentukan jalur yang sesuai untuk tugas akhir mereka.